Naluri Alamiah

Dear All,

Dah tiga hari ini aku gak posting artikel, kerjaan cuma ngutak-atik template agar lebih enak diliat.
Agak males juga seh.... dah nulis tp aku sendiri ngerasa kurang sreg dg tulisanku. Tapi biar aja, hitung-hitung buat latihan, yang penting keep posting, mo dianggap bagus or sampah EGP.

Kali ini ceritanya ttg seorang bhiksu (bukan orang miskin lagi lho) yang melihat kalajengking mengambang berputar-putar di air. Dia mau menolong tp kalajengking malah menyengatnya. Tapi sang bhiksu nggak nyerah gitu aja, dia tetap berusaha sekuat tenaga untuk menolong kalajengking yang juga berusaha menyengat terus-menerus.

Sampai akhirnya ada orang yang menghentikan usaha bhiksu tua itu. Tapi tak disangka bhiksu tua itu berkata, "Secara alamiah kalajengking itu memang menyengat, tapi secara alamiah pula saya ini mengasihi. Kenapa saya harus melepaskan naluri alamiah saya untuk mengasihi cuma gara-gara karena kalajengking yang juga secara alamiah menyengat saya?

Sahabat,

Sebenarnya Tuhan itu telah ngasih ke kita naluri alamiah yang baik, tetapi dunia ini kadang mengubah seseorang sehingga memiliki naluri yang "suka menyengat".
hal ini banyak kita temui di lingkungan sekitar kita. Kita sering "tersengat" oleh orang di sekitar kita dan itu biasanya yang mengubah naluri alamiah yang baik yang tuhan berikan sejak kita dilahirkan, karena kita akan membalas "menyengat" atau paling tidak menghindar (Siapa sih yang mau selalu "disengat"). Kalau pengin liat acara sengat menyengat paling rame ntar pas ada pilpres.

Jadilah hukum sengat menyengat yang membuat dunia ini jadi kacau balau.

Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi di komunitas kita.

Hanya orang luar biasalah yang akan mampu mempertahankan naluri alamiahnya yang baik, dalam situasi dunia yang saling "menyengat".

Jangan berhenti mengasihi,
Jangan menghentikan kebaikan kita,
Bahkan meskipun orang lain "menyengat" kita.


Regards,

Trieand.


NB : tp yang nulis ini terus terang juga sering "tersengat" dan juga "menyengat" (nggak muna)

Read More..

Bohong demi kebaikan? Bolehkah?

Dear all,

Kali ini aku pengin menyampaikan cerita yang sebenarnya lucu keliatannya, tapi bermakna banget. Tentunya tak ada dari kita yang tak pernah BOHONG, Bener nggak?

Ada seorang penebang kayu miskin (smg gak bosen ya ttg orang miskin mulu... he...he...). Dia kehilangan barang yang menurutnya berharga bgt karena itu sumber penghidupannya yaitu kapaknya yang jatuh ke sungai. Dia menangis sedih & berdoa, shg Dewapun muncul dan bertanya. "Kok kamu menangis kenapa?" Diapun menjelaskan kalau kapaknya hilang jatuh ke sungai.

Lalu Dewa itu menghilang dan tak berapa lama muncul membawa kapak emas dan bertanya, "apakah ini kapakmu?"
"Bukan Dewa"
Lalu Dewapun kembali muncul dg kapak perak. "apakah ini kapakmu?"
"Bukan Dewa" jawab penebang pohon itu.
Dewapun kembali ganti membawa kapak butut, jelek dg pegangan kayu bermata besi, "apakah ini kapakmu?" tanyanya.
Spontan si penebang kayu menjawab, "Ya, Dewa ini benar kapak saya".

"Kamu memang orang jujur, nah ini aku hadiahkan semua kapak ini sebagai upah kejujuranmu".
Penebang kayu itupun amatlah gembira, dia bersyukur dan pulang ke rumahnya.

Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai bukan kapaknya yang terjatuh ke sungai, tapi istrinya terjatuh ke sungai.
Diapun menangis dan berdoa, maka dewapun muncul lagi.

"Kenapa kamu menangis lagi?" Tanya Dewa.
"Istriku satu-2nya yg amat aku cintai terjatuh ke sungai Dewa"
Dewapun menghilang ke sungai dan muncul membawa JLo alias si seksi Jennifer Lopez.
"Apakah ini istrimu?" Spontan pengemis itu menjawab, "Benar Dewa".

Dewapun marah kepadanya dan berkata, "Kamu Bohong, kemana kau buang kejujuranmu?"

Penebang pohon itu dengan takut dan gemetar berkata : "Dewa, jika saya tadi menjawab tidak maka pasti Dewa akan ganti membawa Angelina Jolie dan bila saya menjawab tidak, maka Dewa akan membawa istri saya yang asli, saya ini orang miskin Dewa mana mungkin saya bisa membahagiakan tiga orang istri...."

Dewa. "....????!!!!!".

Mungkin yang ngebaca cerita ini tersenyum simpul, tetapi apakah itu dg maksud baik or tidak baik tentu akan menjadi kontroversi antara yang se7 maupun gak gak se7.
Ada yang bilang Bohong ya tetap bohong sementara yang lain bilang berbohong dengan maksud baik lebih efektif u/ mencapai tujuan yang baik.

Satu hal yang harus diingat adalah bahwa seluruh kehidupan selalu dimulai dari HATI, Cuma Broery Pesolima aja yang bisa membuat semangka berdaun sirih. Setiap pohon akan dikenal dari buahnya. Pohon mangga akan berbuah mangga gak mungkin berbuah durian. Pohon yang baik akan berbuah baik pula dan akan bisa dinikamati semua orang.

Dari hati yang baik akan keluar tingakah laku yang baik pula. Mungkin orang yang model kayak gini akan menjadikan kebohongan sebagai alternatif yang sangat-sangat-sangat-sangat terakhir dan tak memilih kebohongan sebagai gaya hidup. Dan setuju maupun tidah orang disekitar kitalah yang akan menjadi hakimnya apakh anda tulus atau bohong.

Kalau kita bisa hidup dalam kewajaran dan transparan, kenapa kita harus bohong?


Bagaimana menurut anda, apa kebohongan masih perlu dilakukan demi mengejar tujuan yang lebih baik?


Best Regards,

Trieand.

Read More..

Menang atau kalah ?

Dear All,

Salam kenal buat semua, ini pertama kali aku nulis di blog aku (emang msh gress alias baru jadi sore tadi) yang menurut aku sich lumayan keren... he..he..he. Narsis dikit boleh dong. Semoga tulisan aku ini gak ngebosenin n ada manfaatannya buat yang membacanya.

Ini tentang seorang pengemis, yang namanya pengemis so pasti miskin, n kebanyakan orang miskin pasti mimpinya setinggi langit. Pengemis ini punya kebiasaan jelek yaitu suka beli kupon undian. Setelah beberapa kali beli akhirnya mimpinya kesampaian, dialah yang menjadi pemenang pertamanya. Hadianya sejumlah uang yang menurut ukuran pengemis gedhee.....e banget. Kebayang dong betapa senang bin bingungnya dia. Kenapa bingung? Masalahnya dia gak punya tempat penyimpanan yang aman, sedangkan hadiah baru bisa diambil satu bulan mendatang. Akhirnya kupon yang menang itu disimpan di kotak bambu sedekahnya yang ngikut kemanapun dia pergi. Aman khan?

Sejak saat itu si pengemis berubah jadi sombong, saking gembiranya dia jadi lupa diri, gayanyapun sekarang dah beda dari yang dulu. Kalau jalan penuh lagak n dah gak mau ngumpul dengan sesama pengemis lagi, mungkin dah ngerasa jadi orang kaya kali yee. Sehabis mengemis dia selalu meluangkan waktunya untuk melamun n mengkhayal bagaimana memenej uangnya kelak kalo hadiah dah diterima.

Dia mau beli rumah mewah lengkap dengan isinya, membeli mobil mewah ber AC dan tak ketinggalan mau mencari seorang istri yang Cuantik..... Wow... kehidupan yang demikian sungguh nikmat sekali.

Karena keseringan mengkhayal dia jadi membenci kehidupannya sebagai pengemis yang selalu hidup susah bertahun-tahun. Saking bencinya diapun mencampakkan kotak bambu sedekahnya ke dalam sungai yang curam, pikirnya buat buang sial kaleee.

"Aku sekarang dah kaya, buat apa kotak bambu usang ini?" Mungkin begitu pikirnya.

Yah.... emang udah nasibnya si pengemis itu miskin terus, waktu mau pergi menerima hadiah ia baru teringat dengan kupon hadianya yang tersimpan di kotak bambu sedekahnya yang dibuang ke sungai. Ia jadi terpaku, semua mimpi indahnya hilang tak berbekas.

Sahabat,

Ada banyak hal yang bisa membuat kita seperti sekarang ini, punya kedudukan, rumah, mobil atau apapun yang dah kita miliki saat ini. Faktor keberuntungan yang kita miliki bisa saja karena kita bekerja keras siang malam, mendapat warisan, dekat dengan pimpinan ataupun menang undian.

Yang jadi masalah sekarang banyak orang yang menjadi berbeda dibandingkan dengan sekian tahun yang lalu. Pertanyaannya ; dengan kehidupan yang sekarang ini apakah kita akan membenci dan lupa masa lalu kita? (kalo orang jawa bilang ; Kere munggah bale), menjadi sombong, meremehkan dan merendahkan orang lain dan menjadi tidak bersahabat....

Percayalah orang yang demikian itu sebenarnya dah membuang kehidupannya, menghancurkan dirinya sendiri n dia adalah orang yang paling miskin sedunia (termiskin didunia kayak lagu dangdut itu lhoo), sama sekali gak punya apa-apa yang bisa dia banggakan.

kalau saja kita bisa melihat bahwa kekayaan merupakan berkah, kedudukan adalah amanah n kehebatan kita adalah anugerah, maka mungkin kita adalah orang paling kaya dimata orang di sekitar kita. Tuhanpun akan tersenyum karena apa yang dititipkanNYA kita manfaatkan dengan benar. Kalau kita punya berkah n menjadi saluran bagi orang lain dunia ini akan menjadi sangat indah oleh kekayaan hati kita.

Dah dulu artikel yang kali ini, semoga bermanfaat bagi semuanya yang baca....

Best Regards,

Trieand



Read More..